Berita KecamatanKesejahteraan SosialKetentraman dan KetertibanPemerintahan

Sosialisasi Pendidikan Politik Masyarakat, Fondasi Demokrasi yang Sehat di Sangasanga oleh Kesbangpol Kutai Kartanegara

Sangasanga, Kutai Kartanegara — Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kutai Kartanegara mengadakan kegiatan Sosialisasi Pendidikan Politik Masyarakat. Acara yang berlangsung di Aula Graha Nusantara Kantor Camat Sangasanga pada Rabu, 17 September 2025, ini menjadi wadah penting untuk mendiskusikan peran aktif warga dalam sistem demokrasi. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk tokoh pemuda, agama, masyarakat, adat, dan perwakilan organisasi kemasyarakatan. Kesbangpol Kukar menargetkan total 50 peserta untuk sosialisasi ini.

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Bapak H. Syaiful Islam. Bapak M. Erka Sendha, S.IP., M.Si., selaku Kasi Trantibumlinmas Kantor Camat Sangasanga, mewakili Camat Sangasanga yang berhalangan hadir karena rapat di Kemenkumham, membuka acara dengan sambutan. Peran moderator diemban oleh Bapak Iman Gazali Rachman, S.Ag., M.Si., Kasi Kesejahteraan Sosial Kantor Camat Sangasanga, sementara Ibu Hikmah Hijriani, staf dari Trantib Kantor Camat Sangasanga, bertindak sebagai pembawa acara. Agenda ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hak dan kewajiban masyarakat, mendorong partisipasi politik, dan membangun etika serta budaya politik sesuai dengan Pancasila.

Sesi materi pertama disampaikan oleh Bapak Muhammad Suria Irfani, seorang Dosen Fisipol Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta). Beliau memaparkan tentang pentingnya Pendidikan Politik dalam membentuk warga negara yang sadar, kritis, dan aktif dalam kehidupan politik. Materi yang disampaikan mencakup pemahaman tentang hak dan kewajiban warga negara, serta pentingnya masyarakat mengetahui apa saja yang dilakukan oleh pemerintah. Beliau juga menekankan peran vital generasi muda dan masyarakat sipil dalam politik, menyoroti integritas sebagai kunci utama. Beliau berharap, untuk ke depannya, politik di Indonesia dapat menjadi lebih sehat dan bermakna dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Setelah pemaparan pertama, moderator Bapak Iman Gazali Rachman menekankan perlunya masyarakat untuk membuka mata terhadap politik. Menurutnya, kesadaran politik masyarakat merupakan hal yang esensial untuk menyempurnakan idealisme dalam menjalankan demokrasi. Beliau menambahkan, etika, moral, dan kejujuran merupakan nilai-nilai krusial dalam dunia politik, yang diharapkan dapat menghasilkan wakil-wakil rakyat yang mampu membawa kesejahteraan. Diskusi ini menggarisbawahi bahwa partisipasi aktif dan kesadaran politik masyarakat adalah fondasi utama bagi kemajuan sebuah bangsa.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Yulia Parlina, S.Hut., S.H., Koordinator Daerah Akademi Pemilu dan Demokrasi, dengan topik “Pengawasan Partisipatif Masyarakat dalam Demokrasi.” Beliau menjelaskan bahwa demokrasi dan kedaulatan rakyat saling terkait, di mana pemerintahan adalah “dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.” Kedaulatan ini hanya akan bermakna jika rakyatnya aktif berpartisipasi. Pentingnya pendidikan politik juga berperan dalam meminimalisir berita hoax menjelang pemilu, dan beliau menyoroti perlunya penguatan regulasi terkait hal tersebut. Sejarah demokrasi Indonesia yang terus berkembang dari masa ke masa, mulai dari Pemilu 1955 hingga era reformasi saat ini, menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap menjadi landasan penting dalam mengadopsi sistem demokrasi modern. Beliau juga menyoroti peran penting perempuan dalam masyarakat dan menekankan bahwa inti dari demokrasi terletak pada kebutuhan dan kepentingan masyarakat itu sendiri, bukan hanya pada satu golongan saja.

Sesi diskusi kemudian dibuka, memicu dialog yang interaktif. Salah seorang tokoh masyarakat, Bapak Mursidi, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat para pemuda yang terus menyuarakan aspirasinya, dan berharap pemerintah dapat menjadi teladan yang baik bagi masyarakat. Menanggapi hal tersebut, Bapak Irfani menekankan pentingnya kehadiran tokoh masyarakat untuk menjaga kebersamaan dan menghindari konflik. Ibu Yulia menambahkan bahwa meskipun demokrasi memiliki prinsip “one man, one vote,” sistem ini bukanlah yang terbaik tanpa partisipasi aktif rakyat. Pada akhirnya, rakyat lah yang memiliki kekuatan untuk memengaruhi jalannya pemerintahan.

Acara ditutup dengan pemaparan singkat dari Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Kutai Kartanegara, Ibu Rinda Desianti, S.Sos., M.Si., yang menyampaikan materi mengenai “Partisipasi Politik dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara.” Sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi peserta untuk lebih proaktif dalam mengawal dan berpartisipasi dalam proses demokrasi, baik dalam konteks lokal maupun nasional. Acara berlangsung dengan lancar dan selesai sekitar pukul 12.00 WITA, meninggalkan pesan penting bahwa demokrasi yang berkualitas berawal dari masyarakat yang berpendidikan politik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *